Thursday, October 27, 2005
Sekolah animasi ? Mengapa tidak
Setiap kali ada yang menanyakan “Mas gimana caranya saya belajar menjadi seorang animator?” Jawaban gw selalu jelas “Sebisa mungkin belajarlah di sekolah animasi! Hindari belajar sendiri"

Banyak alasan yang membuat belajar di sekolah khusus animasi lebih efektif daripada belajar sendiri menggunakan buku2x atau Tutorial di Internet

INFRASTRUKTUR yang menunjang.

Salah satu alasan orang menghindari sekolah adalah karena alasan biaya. Dan dengan belajar sendiri elo mungkin berharap bisa menghemat biaya. Atau bagi yang sudah bekerja mungkin malas mengerjakan tugas-tugas atau mendengar komentar dari dosen yang kadang kala “nyelekit”

Namun belajar di sekolah jauh lebih cepat daripada belajar sendiri, karena kita tinggal mengikuti semua INFRASTRUKTUR yang telah disediakan.. Ibarat pergi ke satu tujuan, sekolah telah menyediakan jalan yang akan kita lalui, kendaraan yang tinggal kita naiki, bahkan peta yang bisa kita jadikan acuan utk menentukan arah.

Hardware (Komputer) dan Software adalah jalannya, Tugas yang diberikan adalah kendaraannya dan Dosen serta buku2x adalah Petanya.

Tugas yang diberikan juga mau tidak mau memacu semangat kita utk belajar karena tugas selalu ada DEADLINE nya. Jika belajar sendiri kita sering kehilangan arah karena tidak tahu apa yang ingin kita kerjakan. Dunia animasi terlalu luas dan seringkali kita ingin belajar terlalu banyak dan akhirnya bingung harus memulai dari mana.

DOSEN : Pembimbing dan teman diskusi

Oke, gw akui kadang2x dosen bisa jadi menyebalkan. Apalagi kalau dosennya sangat demanding (seperti gw kalo jadi dosen :P ) Tapi dalam belajar kadang2x kita perlu ditendang pantatnya oleh seseorang. Dosen biasanya telah punya pengalaman lebih dalam berkarya dan juga punya pengalaman lebih dalam mengajar. Dialah penunjuk jalan kita dalam belajar dan teman berdiskusi. Dosen pulalah yang menjadi pengingat bila kita malas atau menjalani proses yang salah dalam berkarya.

Biasanya dosen animasi dan bidang Art lainnya lebih santai dibandingkan dosen pada bidang lain, sehingga kalau elo beruntung elo bisa mendapatkan orang yang bisa ditanya pada saat kesulitan, menjadi teman diskusi dan bertukar pikiran, hingga teman curhat dan jalan pada saat-saat suntuk.

TEMAN senasib seperjuangan.

Dalam mencapai satu tujuan gak enak kalau tidak ada rekan yang bisa jadi tempat berbagi. Kalau kita terima pelajaran kita sering kok merasa sudah mengerti. Tetapi pada saat dipraktekkan barulah terasa kalau kita gak ngerti apa-apa. Sedang sibuk2xnya mencoba membuat animasi, eh waktu di kelas sudah habis. Mau tanya sama dosen, eh dia sudah cabut cari objekan. Maklumlah gaji dosen di Indonesia rata2x kecil, sehingga biasanya dosen mengajar bukan karena cari rezeki melainkan karena IDEALISME.

Pada saat inilah kita perlu bergantung kepada teman. Kalau kita mau tanya soal hardware kita bisa tanya sama Bambang, soal particle sama si Johny, kalau komputer kita rusak kita bisa tanya sama Robert. Cari software bajakan kita bisa tanya sama si Michael...dan setiap malam akan ada Andi yang membawakan koleksi bokep utk ditonton bersama. Tentu saja ada Anna yang bisa jadi teman curhat di kala susah, atau Beny yang siap diajak pergi kapan aja karena dia paling tahu tempat2x nongkrong di jakarta.

Singkat kata, sebuah masyarakat selalu mempunyai insting utk membagi kolektif memory pada setiap orang anggotanya. Setiap orang mempunyai spesialisasi, sehingga kita selalu tahu utk bertanya kepada siapa. Inilah yang tidak bisa didapatkan jika kita belajar sendirian karena kita harus mengingat semuanya sendirian.

Teman bisa juga menjadi motivasi karena adanya persaingan. Kita selalu bisa mengukur kualitas kita berdasarkan kualitas teman-teman. Dengan adanya teman seperjuangan kita tidak akan merasa sendirian pada saat2x harus begadang tengah malam dan pada saat kita merasa lemah akan selalu ada teman yang menyemangati.

Setelah lulus teman jugalah yang akan menjadi tangga karir kita. Kalau ada teman membuka usaha, kita pasti diajak. Kita tahu ada project atau ada lamaran juga dari teman. Pada akhirnya kita akan berangkat sama2x dari nol dan mungkin sukses bersama-sama.

So, hal2x diatas lah yang bisa menjadi patokan utama buat gw kenapa kita lebih baik memilih sekolah daripada belajar sendiri. Percayalah uang yang kita bayarkan ke sekolah akan menjadi investasi yang akan kembali suatu saat nanti.


stats count
 
posted by Adez at 6:33 PM | Permalink |