Thursday, October 27, 2005
Why I love Animation in Digital Studio College
Gw akui tulisan gw gak objective. Jadi jangan protes ya. Jujur gw gak dibayar utk tulisan ini, tapi buat gw asyik2x aja kalau gw bisa rekomendasiin satu tempat yang mungkin asyik buat belajar animasi. Terutama buat yang serius masuk ke dunia Industri.

Gw selalu merekomendasikan Digital Studio College karena banyak hal :
  1. Visi : menyediakan tenaga 3D Artist handal utk kebutuhan industri. Semua kurikulum dirancang
  2. Digital Studio College saat ini adalah sekolah yang ngajarin animasi dalam durasi yang cukup panjang. Waktu 1,5 tahun memang tidak terlalu panjang utk bisa menjadi seorang 3D Artist handal, tapi durasi ini cukuplah untuk menguasai dasar teknis dari Animasi.
  3. Sejauh ini jarang sekolah yang spesial ngajarin animasi. Biasanya sekolah lain yang gw tau menggabungkan animasi dengan pelajaran Desain, Film atau Multimedia. Di Digital Studio College elo bisa belajar animasi secara serius tanpa terganggu aktifitas lain.
  4. Sistem disana adalah Project base. Artinya pada hari pertama masuk kelas elo akan diminta utk membuat sebuah karya dan pada 4 minggu kemudian karya tersebut harus dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan. Gak ada ampun utk keterlambatan. Karena berorientasi project maka elo gak bakal nemuin soal essay, hapalan, apalagi pilihan ganda. Asal karyanya bagus dan menjalani proses dengan baik nilai elo pasti bagus.
  5. Yang ngajar adalah orang2x praktisi dari dunia animasi yang sebenarnya. Jadi gak bakalan elo nemuin dosen2x yang baru lulus kuliah dan gak punya pengelaman kerja. Biasanya dosen type ginian mah taunya teori doank
  6. Sekolah ini tega banget sama murid. Mr. Andi S Boediman udah wanti-wanti sama kita2x (waktu dulu ngajar) kalau ada murid yang jelek attitude, males atau emang gak cocok dengan iklim animasi gak usah dipertahankan deh. Mendingan DSC lulusin sedikit murid yang bener2x bisa kepake di industri daripada lulusin banyak2x orang tapi akhirnya gak cocok karena bad attitude atau kualitasnya jelek.
  7. Punya relasi yang cukup bagus dengan industri. Suka ada dosen tamu dari para praktisi yang diundang datang mengajar atau menjadi penguji pada tugas akhir. Dan banyak murid yang sudah mendapat pekerjaan meskipun mereka belum lulus.
Buat gw sendiri digital Studio College adalah tempat kerja yang menyenangkan. Teman2x pengajar oke2x dan hubungan sesama pengajar cukup dekat. DSC aktif mengadakan seminar atau workshop dan sebagai orang yang senang jalan dan berkenalan dengan banyak orang gw enjoy2x aja pergi kemana2x.

Gw punya ikatan cukup kuat karena ide Project base dateng dari gw dan Aloysius Indra bayu (salah satu rekan pengajar di sana). So selama Project base Education ini dipertahankan gw masih yakin dengan kualitasnya.

Info mengenai Digital Studio College bisa dilihat di www.digitalstudiocollege.com

Hmmmm...mungkin gw musti minta bayaran sama mister Andi S Boediman ya utk nulis tulisan ini hehehe....

Seluruh crew DS waktu membuat record MURI...
Manga terpanjang di Indonesia

stats count
 
posted by Adez at 10:11 PM | Permalink |
Sekolah animasi ? Mengapa tidak
Setiap kali ada yang menanyakan “Mas gimana caranya saya belajar menjadi seorang animator?” Jawaban gw selalu jelas “Sebisa mungkin belajarlah di sekolah animasi! Hindari belajar sendiri"

Banyak alasan yang membuat belajar di sekolah khusus animasi lebih efektif daripada belajar sendiri menggunakan buku2x atau Tutorial di Internet

INFRASTRUKTUR yang menunjang.

Salah satu alasan orang menghindari sekolah adalah karena alasan biaya. Dan dengan belajar sendiri elo mungkin berharap bisa menghemat biaya. Atau bagi yang sudah bekerja mungkin malas mengerjakan tugas-tugas atau mendengar komentar dari dosen yang kadang kala “nyelekit”

Namun belajar di sekolah jauh lebih cepat daripada belajar sendiri, karena kita tinggal mengikuti semua INFRASTRUKTUR yang telah disediakan.. Ibarat pergi ke satu tujuan, sekolah telah menyediakan jalan yang akan kita lalui, kendaraan yang tinggal kita naiki, bahkan peta yang bisa kita jadikan acuan utk menentukan arah.

Hardware (Komputer) dan Software adalah jalannya, Tugas yang diberikan adalah kendaraannya dan Dosen serta buku2x adalah Petanya.

Tugas yang diberikan juga mau tidak mau memacu semangat kita utk belajar karena tugas selalu ada DEADLINE nya. Jika belajar sendiri kita sering kehilangan arah karena tidak tahu apa yang ingin kita kerjakan. Dunia animasi terlalu luas dan seringkali kita ingin belajar terlalu banyak dan akhirnya bingung harus memulai dari mana.

DOSEN : Pembimbing dan teman diskusi

Oke, gw akui kadang2x dosen bisa jadi menyebalkan. Apalagi kalau dosennya sangat demanding (seperti gw kalo jadi dosen :P ) Tapi dalam belajar kadang2x kita perlu ditendang pantatnya oleh seseorang. Dosen biasanya telah punya pengalaman lebih dalam berkarya dan juga punya pengalaman lebih dalam mengajar. Dialah penunjuk jalan kita dalam belajar dan teman berdiskusi. Dosen pulalah yang menjadi pengingat bila kita malas atau menjalani proses yang salah dalam berkarya.

Biasanya dosen animasi dan bidang Art lainnya lebih santai dibandingkan dosen pada bidang lain, sehingga kalau elo beruntung elo bisa mendapatkan orang yang bisa ditanya pada saat kesulitan, menjadi teman diskusi dan bertukar pikiran, hingga teman curhat dan jalan pada saat-saat suntuk.

TEMAN senasib seperjuangan.

Dalam mencapai satu tujuan gak enak kalau tidak ada rekan yang bisa jadi tempat berbagi. Kalau kita terima pelajaran kita sering kok merasa sudah mengerti. Tetapi pada saat dipraktekkan barulah terasa kalau kita gak ngerti apa-apa. Sedang sibuk2xnya mencoba membuat animasi, eh waktu di kelas sudah habis. Mau tanya sama dosen, eh dia sudah cabut cari objekan. Maklumlah gaji dosen di Indonesia rata2x kecil, sehingga biasanya dosen mengajar bukan karena cari rezeki melainkan karena IDEALISME.

Pada saat inilah kita perlu bergantung kepada teman. Kalau kita mau tanya soal hardware kita bisa tanya sama Bambang, soal particle sama si Johny, kalau komputer kita rusak kita bisa tanya sama Robert. Cari software bajakan kita bisa tanya sama si Michael...dan setiap malam akan ada Andi yang membawakan koleksi bokep utk ditonton bersama. Tentu saja ada Anna yang bisa jadi teman curhat di kala susah, atau Beny yang siap diajak pergi kapan aja karena dia paling tahu tempat2x nongkrong di jakarta.

Singkat kata, sebuah masyarakat selalu mempunyai insting utk membagi kolektif memory pada setiap orang anggotanya. Setiap orang mempunyai spesialisasi, sehingga kita selalu tahu utk bertanya kepada siapa. Inilah yang tidak bisa didapatkan jika kita belajar sendirian karena kita harus mengingat semuanya sendirian.

Teman bisa juga menjadi motivasi karena adanya persaingan. Kita selalu bisa mengukur kualitas kita berdasarkan kualitas teman-teman. Dengan adanya teman seperjuangan kita tidak akan merasa sendirian pada saat2x harus begadang tengah malam dan pada saat kita merasa lemah akan selalu ada teman yang menyemangati.

Setelah lulus teman jugalah yang akan menjadi tangga karir kita. Kalau ada teman membuka usaha, kita pasti diajak. Kita tahu ada project atau ada lamaran juga dari teman. Pada akhirnya kita akan berangkat sama2x dari nol dan mungkin sukses bersama-sama.

So, hal2x diatas lah yang bisa menjadi patokan utama buat gw kenapa kita lebih baik memilih sekolah daripada belajar sendiri. Percayalah uang yang kita bayarkan ke sekolah akan menjadi investasi yang akan kembali suatu saat nanti.


stats count
 
posted by Adez at 6:33 PM | Permalink |
Melanjutkan Latihan Gambar ke tingkat selanjutnya
Dengan semua latihan sebelumnya gw rasa elo udah siap membiasakan diri utk MENGGAMBAR DENGAN PERASAAN. Beberapa hal yang bisa dipelajari sesudahnya adalah :
  1. Proporsi (secara mendetail)
  2. Anatomy
  3. Medium menggambar seperti : Pensil, charcoal, Cat air, cat minyak dan medium lainnya.

Pada tahap inilah buku2x akan lebih berguna utk dipelajari.

Gw sarankan utk Download buku2xnya Andrew Loomis dari :
http://www.saveloomis.org/

Andrew Loomis diakui sebagai ilustrator yang hebat dan penulis buku yang handal. Meskipun bukunya sendiri ditulis sudah lama sekali (sekitar tahun 40-an) namun hingga sekarang isinya masih relevan hingga sekarang.

Buku lain yang gw sarankan adalah :



stats count
 
posted by Adez at 12:05 PM | Permalink |
Tuesday, October 25, 2005
Pelajaran Menggambar VI : ARSIR
Tujuan dari Arsir adalah menciptakan kesan 3 Dimensi pada satu gambar.

Kalau ingat waktu sekolah dulu mungkin cara yang diajarkan untuk “mengarsir” adalah dengan digosok. Cara tersebut tidak tepat karena sifat terbaik dari pensil adalah “garis”. Jadi cara terbaik membuat arsiran adalah dengan membuat arsiran berupa garis-garis yang hampir sejajar. Jika kita ingin membuat arsiran yang “lebih gelap” maka caranya adalah “menumpuk” arsiran tersebut dengan arsiran lain dengan arah pensil yang berbeda.



Arsiran digosok (kurang tepat)






Arsiran dengan garis (lebih cocok dengan characteristik pensil)





Salah satu cara yang sering digunakan utk membuat arsiran adalah dengan membuat bentuk-bentuk sederhana seperti : bola, kubus,silinder, dan kerucut.
Buatlah bentuk-bentuk ini berkali-kali hingga arsiran anda mulai terlihat “indah”.

Dengan menguasai dasar arsiran maka anda akan lebih mudah membuat bentuk-bentuk lainnya..termasuk character / human.Pada dasarnya bentuk yang paling rumit sekalipun bisa disederhanakan menjadi bentuk2x dasar.

Setelah lancar dengan bentuk dasar, silakan dilanjutkan dengan menggambar dari photo.
Ibarat orang belajar maka latihan yang gw berikan setara dengan TAMAN KANAK-KANAK, yaitu membiasakan diri menggambar dengan insting. Dengan menguasai seluruh latihan ini maka elo dapat mulai berlatih masuk ke SEKOLAH DASAR. Pada tahap sekolah dasar ini akan lebih baik kalau elo melihat link2x yang bakal gw berikan atau dari buku2x yang bakal gw rekomendasikan.

Pada tahap inilah buku2x mulai berguna. Jadi dasar2x anatomy, proporsi wajah dan tubuh serta teknik lainnya sudah bisa dilihat dari buku. Terus terang gw sendiri bukan ahlinya. Jadi belum berani deh bikin tutorial model gitu hehehe...


stats count
 
posted by Adez at 6:51 PM | Permalink |
Pelajaran Menggambar V : Menggunakan GRID
Setelah semua latihan sebelumnya, akhirnya kita semakin mendekati ke bagian terpenting yaitu “proporsi secara detail”. Pada latihan terakhir ini kita akan berlatih membuat gambar semirip mungkin dengan contohnya :

Yang kita perlukan adalah :
1.Selembar plastik mika transparan yang telah dibuat grid dengan menggunakan spidol OHP (Overhead Projector)
2.Selembar kertas gambar yang juga telah kita buat garis-garis grid dengan menggunakan pensil tipis.

Letakkan kertas mika ber grid tersebut pada contoh photo atau majalah yang akan kita tiru. Dengan hati-hati mulailah menggambar pada kertas yang sudah dibuat grid dengan pensil tipis.

Grid ini berguna utk menyamakan proporsi gambar hingga detail2x yang paling kecil sekalipun. Coba lakukan latihan ini terus menerus. Jika gambar anda selalu MIRIP dengan contoh secara konsisten. Maka ini saatnya anda mulai melakukan proses menggambar secara langsung tanpa menggunakan GRID. Grid berguna utk melatih kepekaan anda terhadap PROPORSI.

Seperti biasa..contoh masih disiapkan...jangan lupa utk selalu melihat update di blog ini.


stats count
 
posted by Adez at 5:54 PM | Permalink |
Pelajaran Menggambar IV : Finding the Edge
Setelah mengambar BAGIAN LUAR (siluet) dan Proporsi dasar menggunakan ALIGNMENT. Inilah saat kita masuk ke bagian DALAM dari sebuah gambar.

Yang sulit dari menggambar dengan pensil adalah MENTERJEMAHKAN dari contoh photo yang kita lihat ke dalam sketsa pensil. Photo (khususnya) hitam putih dibentuk dari rangkaian gradasi hitam putih. Sementara sketsa pensil dibentuk dengan GARIS. Jadi penting sekali bagi kita untuk menemukan DIMANA garis tersebut terletak pada contoh photo yang kita gambar.

Perlu banyak waktu dan latihan untuk bisa menciptakan sketsa yang baik. Namun dengan teknology saat ini tdk terlalu sulit melakukan hal tersebut.

Yang kamu butuhkan adalah software Adobe Photoshop atau GIMP. Langkah yang kamu butuhkan adalah :
  1. Ambil sebuah image yang akan kamu jadikan contoh sketsa. Images ini bisa download dari Internet atau hasil scan dari majalah/photo.
  2. Lakukan proses DESATURATION pada image kamu sehingga images menjadi hitam putih.
  3. Copy hasil gambar kamu pada layer yang baru. Namakan layernya menjadi SKETSA
  4. Lakukan Proses Invert pada layer SKETSA sehingga kamu mendapatkan hasil seperti NEGATIF pada film.
  5. Lalu rubah TRANFER MODE pada layer SKETSA menjadi COLOR DODGE
  6. Terakhir aktifkan GAUSSIAN BLUR pada layer SKETSA. Cari nilai yang paling pas sehingga image kamu menampakkan hasil seperti sketsa pensil. Jangan lihat hasilnya pada bagian PREVIEW, melainkan lihat langsung pada image yang kamu buat
  7. Setelah jadi, File inilah yang bisa kamu jadikan acuan utk menggambar.



Lalu gambar contoh tersebut dengan kertas dan pensil. Hasil akhirnya seperti contoh di bawah.




stats count
 
posted by Adez at 11:12 AM | Permalink |
Thursday, October 20, 2005
Pelajaran Menggambar III : Alignment
Untuk mencapai hasil gambar yang MIRIP dengan aslinya dibutuhkan 2 hal. Proporsi dan Alignment. Dalam Alignment yang harus dicari adalah KESAMAAN POSISI.

Dalam latihan ini yang perlu dilakukan adalah :
  1. Mencari kesamaan posisi antara berbagai elemen berdasarkan pola vertikal dan horisontal.
  2. Mencari kesamaan sudut pada bagian-bagian yang bukan vertikal atau horisontal.



Mari lakukan analisa pada photo di atas :

Horisontal :
  1. Posisi dagu hampir sejajar rantai bra sebelah kanan
  2. Bagian tengah siku kanan hampir sejajar dengan "tengah2x" 2 payudara
  3. Bagian tengah paha kanan hampir sejajar dengan ujung terluar pinggul.

Vertikal :
  1. Bagian tengah siku kanan hampir sejajar dengan rantai kanan "CD"
  2. Pangkal lengan sejajar dengan tengah2x kemaluan
  3. Mata kanan hampir sejajar dengan rantai kiri "CD" atau bagian terluar pinggul kiri
Buat juga garis-garis menyudut yang mewakili sudut-sudut yang membentuk :
  1. Lengan atas & Lengan Bawah
  2. Kemiringan kepala/wajah
  3. Kemiringan badan.
  4. Amati bagian pusar. Bagian yang tegak lurus dengan kemirigan badan sejajar dengan ujung bawah tangan kiri.

Setelah melakukan analisa barulah kita menggambar. Gabungkan hasil latihan yang didapat dengan menggambar siluet dengan hasil analisa alignment anda. Gambar anda akan semakin mendekati kesempurnaan.

Buatlah beberapa grid dengan mengikuti hasil pola alignment yang telah kita buat.
Usahakan agar pola grid tersebut mengikuti proporsi pada contoh yang kita buat.

Lalu buatlah siluet yang mempertimbangkan alignment yang telah kita buat. Gw biasa membuat rambut terlebih dahulu dan beberapa anatomy dasar seperti bra dan celana dalam. Arsir bagian rambut dan bagian lain secara kasar. Jika diperlukan arsir beberapa bagian utk menghasilkan kesan 3 Dimensi.


Dengan latihan ini kita akan semakin mendekati basic2x yang dibutuhkan untuk menggambar sebuah character. Lakukan latihan2x ini selama 1 minggu.

Jangan lupa menggambar minimal 1 buah gambar perhari.

Selamat berlatih


stats count
 
posted by Adez at 2:34 PM | Permalink |
Belajar Menggambar II : Silhoutte
Kita lanjutkan dengan menggambar silhoutte. jadi sekarang yang kita gambar hanya bagian luar dari sebuah gambar saja. Tujuan dari latihan ini adalah membiasakan diri utk menangkap bentuk utama dari sebuah gambar.

Selalu ingat bahwa latihan2x yang gw tulis berfungsi utk membiasakan diri menggambar. Kalau orang bilang "melemaskan tangan yang kaku". Jangan pernah berpikir bahwa hasil gambar elo jelek dan elo berhenti begitu saja.

Lakukan latihan ini terus menerus selama 1-2 minggu sebelum melanjutkan ke pelajaran selanjutnya.

Di bawah ini adalah contoh lain dari model Favourit gw : Ase Wang
Gw selalu suka eurasian girl, terutama yang campuran bule-chinese
(Long time ago : I wish I could have one as a girl friend)



Bagian kiri adalah referensi..sebelah kanan adalah hasil silhouttenya.
Ini adalah gambar yang disederhanakan. Makanya di blok hitam saja.

Ingat jangan melakukan tracing...

Cari majalah yang bergambar character yang elo sukai.Gw sendiri lebih suka menggunakan majalah fashion karena photonya bagus2x. Buatlah silhoutte dengan pensil, lalu hitamkan bagian dalamnya. Kalau mau diarsir dengan pensil juga boleh kok.
Kalo hasilnya jelek, cuek aja. Lanjut terus !! bahasa gaulnya :P.
Lambat laun hasilnya pun akan semakin bagus kok. Percayalah...

Gw sampe sekarang masih terus belajar kok..hasilnya juga masih begitu-begitu aja. tapi gw sendiri percaya bahwa "proses lebih penting daripada hasil". Jadi terusin aja terus menerus tanpa bosan.

Selamat berlatih


stats count
 
posted by Adez at 2:19 PM | Permalink |
Wednesday, October 19, 2005
Belajar Menggambar I : Reverse sketch
Hanya satu kunci jika anda ingin sukses menggambar. Yaitu berlatih..berlatih dan terus berlatih. Jangan pernah peduli apakah hasilnya bagus apa tidak. Buatlah minimal satu buah gambar sehari, tidak peduli apakah anda “mood” atau tidak. Jadi begitu ada waktu luang...ambil secarik kertas dan pensil dan mulai menggambar.

Kita akan memulai dengan menggambar Potrait (wajah) atau tubuh manusia.

Mengapa bagi para pemula menggambar itu demikian sulit? Ini karena kita dibiasakan menggambar secara “Iconic” sejak kecil. Kita terbiasa menggambar “stick” utk menggambar badan, menggambar bulatan sebagai pengganti bentuk wajah, segitiga sebagai pengganti bentuk hidung, dan setengah lingkaran utk mulut. Dengan kata lain kita menggambar “simbol” dan bukan menggambar “apa adanya”

Utk menggambar yang baik kita perlu “menghancurkan” kebiasaan tersebut. Untuk memulainya mudah saja. Yang anda perlukan adalah :
1.Gambar orang dari majalah.Usahakan ukurannya tidak terlalu kecil. Kalau bisa cari yang 1 halaman hanya memuat 1 orang atau 1 wajah saja.
2.Pensil dan kertas.



Gw memilih gambar Kelly Hu. Actress favourit gw.

Putar gambar 180 derajat, sehingga gambar terlihat terbalik, seperti contoh di kanan.

Coba menggambar contoh tersebut secara terbalik dengan mengikuti semua garis yang ada apa adanya. Elo akan terkejut dengan hasilnya.



Mengapa cara ini bisa berhasil ? Tidak lain karena kita tidak lagi menggambar secara simbolis dan terpaksa melupakan bahwa kita menggambar wajah, mata, mulut atau hidung. Usahakan utk melupakan bagian apa yang anda gambar dan menyederhanakan cara berpikir anda melihat gambar sebagai “sekumpulan bentuk” saja.

Lakukan latihan ini terus menerus selama minimal satu minggu. Anda akan terkejut dengan hasil yang anda peroleh.



Oh ya...jangan peduli dengan kritik orang saat ini. Jangan tunjukkan gambar anda kepada siapapun. Kalau ada yang melihat dan berkomentar "kurang ini...kurang itu" gak usah dipedulikan...Pada tahap ini kritik tidak akan membangun, justru akan membuat anda takut2x utk terus berlatih.

Selamat belajar !!!


stats count
 
posted by Adez at 7:19 PM | Permalink |
Monday, October 17, 2005
Tips sebelum kita mulai berlatih menggambar
Sebelum memulai latihan.tolong ambil secarik kertas dan menyalin kata-kata berikut :
"Saya berjanji akan berlatih menggambar, minimal 1 gambar setiap hari sampai mencapai hasil yang memuaskan".

Lalu bubuhkan tanda tangan dibawah kata2x tersebut dan tulis nama anda. Simpan di tempat yang aman.

Sebelum kita memulai latihan menggambar. Beberapa hal harus diingat :.
1. Menggambar adalah sebuah proses
2. Kalau dilakukan terus menerus pasti hasilnya bagus
3. Gw gak percaya bakat. Bakat menurut gw adalah : Kemampuan utk melakukan hal yang disukai tanpa henti. Jadi kalau orang dianggap berbakat tidak lain karena dia melakukan apa yang dia suka. Makanya hasilnya bagus. Kebanyakan orang hanya mencoba satu kali, merasa hasilnya jelek dan langsung menyerah.

Dalam menjalani latihan-latihan yang bakal gw tulis hasil gak penting sama sekali. Kalau melihat hasil pemula (yang biasanya tidak memuaskan) kita pasti gampang putus asa. Yang penting cuma berlatih..berlatih dan terus berlatih. Semakin tinggi jam terbang tentu hasilnya semakin bagus.

Gw juga gak pernah percaya sama buku2x belajar menggambar yang dibuat. Buku2x tersebut yang mengajarkan ttg proporsi dan rendering cuma akan berguna kalau elo udah terbiasa gambar. Jadi kalau mau, jalani dulu semua latihan sampe terbiasa, baru kita mulai membaca buku2x. Soalnya kadang2x buku2x malah bikin kita takut sendiri dengan segala macam teorinya.

Tujuan dari masing-masing Latihan yang akan ditulis adalah :
  1. Reverse Sketching : membiasakan diri menggambar apa adanya tanpa menggunakan "icon"
  2. Silhoutte : Menangkap Inti dari sebuah gambar
  3. Aligning : Dasar Proporsi
  4. Grid : secara serius mulai melihat proporsi lebih detail utk mencapai kemiripan dengan contoh
  5. Arsir : menciptakan kesan 3 Dimensi pada object yang kita gambar


stats count
 
posted by Adez at 1:49 PM | Permalink |
Saturday, October 15, 2005
Type gambar yang diperlukan oleh seorang 3D Artist
Kemampuan menggambar sangat penting utk dimiliki oleh seorang 3D Artist. Satu2x bidang 3D yang tidak membutuhkan kemampuan menggambar mungkin hanya Technical Director atau Programmer saja.

Pertanyaan yang sering diajukan orang ke gw adalah : Saya tidak bisa menggambar. Mungkinkah saya menjadi 3D Artist. Jawaban gw adalah “bisa”. Namun sejalan dengan mempelajari skill teknis dalam bidang 3D tentu saja kita harus terus menerus berlatih menggambar. Jujur saja, gw sendiri mulai agak telat belajar menggambar. Sebagai seorang yang terdidik dalam bidang arsitektur tentu saja gw mempunyai kemampuan dalam menggambar object arsitektur, namun kalau menggambar character atau orang sampe sekarang pun gw masih bermasalah. Tapi no problem lah...namanya orang berusaha pasti akan bagus juga. Makanya gw pengen nyemangatin semua orang utk terus berusaha menggambar. Itung2x belajar bareng gitu :P

Apakah gambar kita sebagai 3D Artist harus bagus? Gak juga. Setiap bidang dari 3D memerlukan type gambar yang berbeda, tergantung dari kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh masing-masing bidang tersebut.

Character Modeler :
Merekalah salah satu yang paling memerlukan kemampuan gambar terbaik. Kalau mungkin ditambah kemampuan mendesain character. Dibandingkan bidang lainnya seorang character modeler harus mati-matian belajar menggambar. Character modeler juga dituntut menguasai anatomy dan facial expression. Selain itu kemampuan membuat patung tentu saja akan menjadi nilai tambah yang sangat penting.

Character Animator :
Tidak dibutuhkan kemampuan menggambar objek yang mirip dengan aslinya. Juga tidak memerlukan kemampuan mendesain character. Yang dibutuhkan adalah kemampuan menggambar pose character dalam bentuk “human blok”. Yang penting dari proses gambar disini adalah membiasakan diri utk menghasilkan pose berurutan dari sebuah gerakan (keyframe).

Environment Artist :
Gambar yang dibutuhkan mirip sekali dengan profesi arsitektur. Seorang Environment Artist harus mengerti dasar perspektif dan mengetahui bagian-bagian bangunan. Ada baiknya anda membaca buku Architecture: Form, Space & Order karya Francis DK Ching.

Lighting Artist :
Diperlukan kemampuan utk mengontrol cahaya. Selain menggambar ada baiknya juga mempelajari painting (melukis). Seorang Ligthing artist juga disarankan utk mempelajari photography karena kemampuan lighting dalam photography lebih diperlukan daripada pengetahuan software 3D.

Texture Artist :
Bidang ini termasuk yang paling tinggi tuntutan kemampuan menggambarnya. Selain menggambar juga dituntut kemampuan melukis (sculpting). Seorang Texture Artist dituntut mampu melakukan image manipulation dan juga digital painting dengan program seperti Photoshop atau GIMP.

Character TD :
Character TD diharuskan mengerti anatomy terutama pada proses deformation setup. Bisa saja dia tidak bisa mengambar. Tetapi ada baiknya mempelajari anatomy dan salah satu cara terbaiknya adalah dengan membuat sketsa gambar berdasarkan buku2x anatomy.

Pada tulisan selanjutnya akan dibahas mengenai pelajaran awal menggambar. Jangan lupa utk menyimak semua artikel berikutnya.


stats count
 
posted by Adez at 1:45 PM | Permalink |
Friday, October 14, 2005
Mengapa kemampuan menggambar sangat penting bagi seorang 3D Artist?
Seperti kebanyakan 3D Artist di Indonesia. Gw memulai karir tanpa kemampuan menggambar. Gw berpikir bahwa komputer adalah adalah alat ajaib yang mampu mengatasi keterbatasan personal gw. Bahkan gw sering berdebat dengan sahabat gw Roy Adimulyo yang dari dulu terkenal ngotot mengatakan bahwa kemampuan gambar adalah satu hal yang harus dimiliki oleh seorang animator (3D Artist).

Namun pandangan gw lambat laun berubah dengan melihat semakin banyaknya keterbatasan yang gw gak bisa lampaui dalam berkarya. Sulit sekali bekerja langsung di 3D tanpa bayangan yang jelas mengenai apa yang kita buat. Lebih lanjut lagi gw mengamati bahwa negara-negara yang maju pada bidang 3D Art (Animation & Visual Effects) mempunyai dasar yang kuat pada tradtional Art. Negara-negara seperti Amerika, Canada, Jepang, Perancis, Korea bahkan Philipina terkenal mempunyai artist yang mempunyai kemampuan traditional art (Drawing, Painting, Sculpting) yang sangat kuat. Seringkali mereka telah lama terlatih pada bidang tersebut sebelum akhirnya terjun menjadi CG Artist. Ini menimbulkan pertanyaan di kepala gw “mengapa kemampuan menggambar sangat penting”dimilik oleh seorang animator.

Jawaban mengenai pertanyaan tersebut akhirnya gw temukan saat bekerja di malaysia dalam Project Tripping The Rift. Gw berkesempatan bertemu dengan Steven Stahlberg dan Robert Chang di studio mereka di Damansara dan berbincang-bincang mengenai tradtional Arts. Khususnya drawing.

Steven Stahlberg lah yang mampu menerangkan dengan baik mengenai “mengapa kemampuan menggambar sangat penting”. Dia mengatakan bahwa “bukan kemampuan menggambarnya yang penting, melainkan kemampuan PENGAMATAN dan PERENCANAAN lah yang penting” Menurut Stahlberg menggambar adalah sebuah proses memasukkan “sesuatu” ke otak kita. Mirip dengan proses mencatat pada saat kita menyimak pelajaran di kelas.

Steven Stahlberg juga terkenal dengan ujarannya “SKETCH, SKETCH, SKETCH” dalam buku “Digital Character Modeling”. Baginya membuat perencanaan sebelum bekerja adalah sangat penting. Dengan perencanaan yang baik kita dapat memahami lebih lanjut mengenai apa yang sebenarnya ingin kita buat. Kita juga dapat memilih alternatif yang paling pas dalam berkarya. “Bahkan seorang ahli sekalipun akan memerlukan banyak alternatif sebelum mulai berkarya” lanjut Stahlberg.

Gw sempat curhat mengenai hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan animasi di Indonesia. Diantaranya : harga komputer yang mahal, keterbatasan buku dan materi lainnya dan lambatnya akses internet. Stahlberg mengatakan bahwa semua hal diatas tidak bisa diatasi oleh kita karena merupakan wewenang pemerintah. Namun kalau kita ingin maju dengan semua keterbatasan maka kita harus kembali kepada traditional art. Stahlberg mengatakan “Pensil dan kertas itu murah sekali harganya. Jauh lebih murah daripada komputer dan internet. Namun kalau kamu mempergunakannya terus menerus pada akhirnya kamu akan menghasilkan karya yang mencapai kualitas dunia”

Stahlberg juga menambahkan. “Saya tahu banyak orang yang tidak akan sependapat dengan kamu sekembaliny kamu ke Indonesia. Katakan saja kepada mereka bahwa Stahlberg yang mengajarkan ini kepada kamu. Siapa tahu mereka jadi menurut” tambahnya sambil tersenyum.

Oh ya...buat yang penasaran mengenai karya Steven Hagg Stahlberg anda dapat menyimaknya di http://www.androidblues.com/

Jadi buat pembaca yang ingin sekali terjun sebagai 3D Artist (Animator) jangan ragu utk mengangkat pensil dan mulai belajar menggambar. Cara lebih detail utk belajar menggambar akan dibahas dalam tulisan2x berikutnya. Cheers


stats count
 
posted by Adez at 11:43 AM | Permalink |
Tuesday, October 04, 2005
Cita-cita terhadap animasi Indonesia
Gw cinta banget sama Indonesia. Tempat gw dilahirkan dan dibesarkan. Saat ini sejujurnya gw capek banget dengan segala kejadian buruk yang menimpa negeri yang indah ini. Korupsi merajalela, harga-harga membumbung tinggi dan bom-bom bertebaran. Semua orang mengeluh, seraya setengah bercanda "SEMUA HARGA NAIK, HANYA HARGA DIRI YANG TURUN".

Gw melihat negeri ini punya banyak potensi yang belum digarap. Dan sebagai seorang 3d artis gw pengen banget jika animasi Indonesia bisa "berbicara" di level dunia. Sebuah harapan yang mungkin bisa membuktikan kecintaan gw terhadap animasi & negeri ini.

Sayangnya pengetahuan tentang animasi bukanlah sesuatu yang berlaku secara umum. Jumlah sekolah animasi sangat terbatas dan hanya mampu dijangkau oleh kalangan tertentu saja. Karena itulah blog ini dibuat : utk menyebar luaskan pengetahuan animasi yang gw miliki ke semua orang.

Banyak pihak yang meminta gw menulis artikel di majalah atau koran yang sayangnya gak pernah berhasil dipenuhi karena keterbatasan waktu. Berhubung menulis juga terapi buat gw (sarana curhat).Mudah2xan blog ini bisa menjadi sarana komunikasi gw dengan dunia luas.

So silakan simak semua buah pikiran gw dalam tulisan berikut. Tulisan yang pastinya "emosional", to the point, dan melukiskan diri gw yang sebenarnya


stats count



 
posted by Adez at 2:08 PM | Permalink |