Monday, January 30, 2006
Sekolah CG: 30 Januari 2006
SHADING

Waktu pelajaran terakhir kemarin Elte sempat berkomentar. Kayaknya soal yang leo kasih terlalu sulit deh. Oke...kali ini gw akan mulai dengan soal yang lebih sederhana. Sebelum kita mulai bisa menggambar bentuk rumit seperti orang atau characte lainnya ada baiknya kita mulai dari bentuk2x sederhana seperti Bola, Kubus, silinder atau limas dan piramid.

Dengan bentuk2x sederhana seperti ini hasil yang ingin gw liha kali ini adalah shading. Jadi dengan object sederhana seperti bola kita bisa melihat kedalaman 3 dimensionalnya dengan membentuk gradasi terang-gelap dari sebuah object. Gradasi terang gelap ini dibuat dengan mengarsir pensil secara berlapis-lapis. Semakin gelap warna yang ingin kita peroleh maka jumlah tumpukan atau arsiran akan semakin banyak. Dalam bahasa Inggris istilah arsiran di sebut juga dengan RENDER (mirip dengan istilah rendering di 3D Animation software).

Untuk menghasilkan render yang baik pensil tidak boleh digosok. Rendering pensil mempunyai characteristik yang unik yaitu garis..sehingga arsiran pensil sehalus apapun tetap harus meninggalkan bekas berbentuk garis-garis yang saling bertumpukan.

Lihat jenis2x arsiran di bawah ini.













Jenis2x arsiran di atas dapat dikembangkan utk membagi efek cahaya yang jatuh ke sebuah object menjadi beberapa bagian:
  • Highlight: Bagian paling terang dari object. Biasanya dibuat tanpa arsiran atau dengan arsiran tipis2x atau berjarak agak lebar
  • Halftone: bagian netral dari sebuah object, tidak gelap dan juga tidak terang
  • Shadow area : bagian paling gelap dari sebuah object. Warnanya hampir sama dengan bayangan tetapi lebih terang sedikit
  • Reflection: bagian shadow area yang terkena cahaya dari lingkungan sekitar..misalnya alas atau lantai tempat benda tersebut diletakkan. Karena terkenal pantulan cahaya warna di bagian itu menjadi lebih terang daripada shadow area
  • Shadow atau bayangan. Merupakan bagian paling gelap dari sebuah gambar.
Contoh masing2x bagian object bisa dilihat di gambar berikut ini..













Utk bahan pelajaran kali ini gw ambil beberapa example dari buku andrew loomis yang berjudul “Successful Drawing”
Contoh2x pembuatan object primitive dengan bayangannya bisa dilihat di gambar2x berikut:
































































Tugas kali ini adalah : Gambarkan komposisi benda-benda primitive seperti contoh di bawah ini dengan menggunakan pensil. Komposisi boleh mengikuti contoh atau merubahnya sesuka hati. Terjemahkan photo di bawah menjadi gambar pensil dengan renderan pensil

 
posted by Adez at 2:03 PM | Permalink | 0 comments
Monday, January 23, 2006
SEKOLAH 3D : 23 Januari 2006
Gw sempet diskusi dengan banyak temen2x yang sempet sekolah animasi di luar negeri. Jujur saja kalau banyak orang Indonesia yang belajar di luar negeri. Walaupun dengan modalitas belajar yang sama, harus kita akui bahwa orang2x yang belajar di luar negeri menghasilkan karya yang secara umum lebih baik dari orang2x yang belajar animasi di Indonesia atau secara otodidak. Hal ini menimbulkan pertanyaan, “Apa sih secara umum yang membedakan murid2x dari Asia dgn murid2x dari barat (bule misalnya)?”

Secara umum jawabannya adalah: murid2x bule (termasuk orang2x Asia yang lahir dan besar di Amerika/Eropa) mempunyai background yang lebih kuat pada bidang traditional Art (seperti drawing, painting dan design). Sehingga pada saat belajar 3D Art mereka menyadari bahwa tools yang ada pada software 3D adalah “alat” utk mengimplementasikan ide/design yang sudah ada. Kalau boleh jujur sebenarnya secara teknis murid2x dari Asia lebih kuat, namun pada akhirnya seringkali belajar software 3D secara membabi buta karena tidak tahu apa yang harus dia capai.

Karena itu gw sendiri ingin komunitas SEKOLAH CG kembali memulai dari traditional Art terlebih dahulu. Kita akan melakukan beberapa langkah sebelum masuk ke 3D yaitu :
  1. Menggambar dari photo (figure & head)
  2. Menggambar live dari object (gesture drawing)
  3. Anatomical drawing (human figure)
  4. Menggambar binatang
  5. Mulai mendesain character (misalnya memadukan manusia dengan binatang)
  6. Perpektif drawing
  7. Environment/Architectural Drawing
  8. Props/Robots/Vehicles Drawing
  9. Black and white painting
  10. Color painting

FIGURE DRAWING (GESTURE DRAWING)

Biasanya gambar figure dilakukan dengan melakukan pembagian waktu yang diperlukan utk sebuah gambar. Waktu yang singkat membuat seseorang hanya bisa menangkap gesture/pose dari character tanpa detail dan waktu yang lebih lama membuat seorang bisa menangkap detail lebih banyak (termasuk pencahayaan dan warna).

Setiap artist akan memerlukan waktu berbeda berdasarkan fungsinya masing-masing

CHARACTER ANIMATOR hanya perlu menangkap pose utama dari sebuah character karena itu waktu yang diperlukan menjadi lebih sedikit (30 detik, 1 menit, atau max 5 menit) tetapi jumlah gambar yang dihasilkan harus lebih banyak
CHARACTER MODELER memerlukan penguasaan bentuk yang lebih mendalam, karena itu pose atau waktu menggambar yang diperlukan menjadi lebih panjang. Misalnya 10 hingga 30 menit per pose.
LIGHTING ARTIST memerlukan penguasaan terhadap arah pencahayaan dan juga warna karena itu dianjurkan selain rajin bereksperimen dengan perletakan lampu, ia juga sebaiknya mempelajari painting dengan berbagai warna dan medium. Pengetahuan photography juga akan menambah skill dari lighting artist bersangkutan.

Idealnya gambar sketsa dilakukan secara live dengan menggunakan NUDE MODEL (model telanjang). Karena pose bisa dilakukan di tempat dan object yang kita lihat bersifat 3 dimensional. Namun karena sulit mendapatkan NUDE Model yang bersedia melakukan pose tersebut kita bisa memulainya dari photo. Setelah terbiasa dengan photo maka melakukan live drawing pun akan lebih mudah.

Waktu live drawing favourit gw adalah pada saat rekan-rekan berkumpul menonton televisi. Karena saat menonton orang cenderung diam maka gw gak usah bersusah payah menyuruh orang utk berpose. Biasanya gw melawatkan waktu setidaknya seminggu sekali bermain ke tempat kos teman2x utk menggambar wajah mereka satu persatu. Hasilnya bisa kita simpan atau dihadiahkan kepada mereka sebagai upaya menjalin persahabatan lebih erat.

TUGAS :

Utk kali ini kita berkonsentrasi dulu kepada bagian badan saja tanpa harus menggambar wajah. Saya telah memilih dua pose wanita telanjang yang bisa kita gambar bersama-sama. Kalau bisa menggambar lebih dari satu pose silakan saja pilih gambar kedua.. Minimal satu gambar bisa dihasilkan oleh setiap orang dalam komunitas kita ini.

Hasilnya akan kita diskusikan bersama hari kamis ini (26 Jan) seperti biasa. Dan harap setiap orang mengupload tugas bersangkutan ke online portfolio masing2x (misalnya di www.deviantart.com)

Gambar yang gw pilih (2 gambar) ada di bawah ini. Gw memilih gambar ini karena posenya memperlihatkan seluruh tubuh dan mempunyai garis kurva (action line) yang bagus.
Gambar pertama wajib..gambar ke dua terserah dibuat kalau ada waktu













 
posted by Adez at 2:33 PM | Permalink | 0 comments
Monday, January 16, 2006
SEKOLAH 3D : 16 Januari 2006
FIRST ASSIGNMENT : DRAWING

Selamat datang di SEKOLAH 3D. Tempat di mana para pemula dapat belajar dan saling berbagi pengalaman secara online. Dalam sekolah 3D selanjutnya akan ada link2x yang berkaitan dengan pelajaran 3D Art dan materi yang akan dibahas akan diurutkan sesuai dengan kebutuhan.

Oke...sudah siap? Tunggu dulu, jangan terburu2x buru..kita mulai dengan perlahan saja sekarang. Sebelum kita memulai diskusi kita pada hari kamis nanti kami akan melakukan pendataan terlebih dahulu. Jadi kami minta tolong para peminat melakukan bebepa hal berikut :
Kirimkan email yang menceritakan tentang anda, dengan deskripsi di dalamnya mencakup:
  1. Nama lengkap, nick anda di YM, tempat/tanggal lahir, Alamat, sekolah atau status kerja anda, dan tentu saja cita-cita anda dalam belajar 3D Art. Kami ingin mengenal anda lebih jauh.
  2. Di dalam email tersebut kami juga ingin mengetahui pengalaman anda sejauh ini di bidang Art dan animasi secara umum, skill traditional apa yang anda miliki, software apa yang anda kuasai dan jika anda sudah belajar animasi silakan anda cantumkan apa saja yang sudah anda lakukan dan pelajari di software bersangkutan.
Kirimkan email di atas ke alamat : adez3d@yahoo.com dengan mencantumkan “Sekolah 3D: (nama anda). Contoh : Sekolah 3D : Deswara Aulia
Hanya yang mengirimkan data diri diatas akan dikategorikan menjadi murid dalam SEKOLAH 3D. Data ingin memudahkan kami utk mengetahui kebutuhan apa yang dibutuhkan untuk komunitas online kita tercinta ini.

Saya sendiri selalu percaya bahwa software animasi 3D adalah sebuah alat saja. Seorang artist harus mempunyai kemampuan “observasi” yang dalam utk menterjemahkan apa yang dilihatnya di dunia menjadi sebuah ide yang konkrit di dalam animasi. Dan salah satu cara terbaik utk melakukan observasi adalah dengan menggambar. Singkat kata saya ingin mengetahui kemampuan menggambar anda.

Jadi tugas pertama anda adalah :
Membuat beberapa contoh dari gambar/sketsa yang pernah anda buat atau belum pernah anda buat, objectnya ada dua : figure/character dan sketsa lainnya secara bebas (environment, arsitektur, design mobil, robot, dan object bukan manusia lainnya)


Buat anda yang belum punya online portfolio, silakan buka account anda di www.deviantart.com dan upload ke bagian gallery, contohnya : http://adez3d.deviantart.com/gallery . Terus terang kadang2x agak sulit juga mengupload karya anda ke deviantart namun jika anda mengikuti semua petunjuk dengan hati2x anda akan bisa melakukannya dengan cukup mudah.

Oke..kami tunggu karya anda pada hari kamis (19 januari 2006) nanti dan kita akan mulai mendiskusikan karya pertama anda di sana. Sampai jumpa.
 
posted by Adez at 9:17 AM | Permalink | 0 comments
Thursday, January 12, 2006
WARUNG CG
Untuk mewadahi komunitas CG Indonesia utk berinteraksi langsung satu dengan lainnya gw mendirikan komunitas baru yang bernama WARUNG CG. Komunitas ini berdiri dengan tidak sengaja, tanpa ada rencana. Awalnya bermula dari kontak2x yang ada di Yahoo Messanger List gw selama masa pencarian tenaga artist utk di batam yang jumlahnya ratusan. Hampir setiap hari kita nongkrong bersama utk bicara banyak hal, lama2x muncul ide utk namain komunitas ini “Warung” karena di ruang maya ini kita bisa datang, nongkrong dan berbagi cerita bersama. "Warung" ini berada di ruang komunitas Yahoo Messanger Conference dan anggota hanya bisa masuk dengan undangan dari moderator atau anggota lainnya.

Akhirnya beberapa rekan bersedia membantu menjadi moderator : Ari (mesh1000), Oki (blue_brainsid), sihol (c2moranx) dan stanley (stanleydarmawan).

Anggota Warung CG sendiri terbagi atas 2 kelompok besar :
  1. Animator profesional yang telah bekerja di bidang animasi : biasanya berbicara ttg masalah karir, industri, lowongan pekerjaan, cari tempat kerja baru kalo di tempat lama udah bosen, curhat kalau ada masalah di kantor, tanya2x gaji, cita2x jangka panjang, masa depan dll
  2. Calon cg artis dan penggemar animasi yang baru belajar atau ingin masuk ke dunia animasi. Topik yang dibahas biasanya berkaitan dengan teknik dasar cg animation, software yang digunakan, tutorial yang bagus, dan ngebahas masalah yang dihadapi ketika belajar, curhat2x kesulitan teknis dan saling tukar ilmu berkaitan dengan hardware dan software
Setelah komunitas ini berjalan cukup lama ternyata gap antara kedua audiense tersebut terasa terlalu besar.

Para 3d artist profesional tidak ingin terlalu banyak bicara teknis karena bosan menghadapi masalah teknis setiap hari di kantor. Mereka ingin santai...becanda...becanda...curhat dan bicara masa depan. Secara umum mereka ingin forum mengalir saja tanpa ada topik yang mengikat.

Di lain sisi para pemula merasa pembicaraan sering tidak terarah dan kadang2x merasa bingung dengan istilah teknis yang sering muncul tanpa penjelasan. Berlawanan dengan para profesional mereka ingin membahas topik2x spesifik dan membahas hal2x teknis secara lebih serius. Ada tuntutan dari rekan-rekan muda bagi para seniornya utk membuat tutorial dalam bahasa indonesia. Sayangnya tuntutan ini sulit dipenuhi karena keterbatasan waktu para profesional.

Setelah berembug antara semua moderator akhir diputuskan Warung hanya akan buka seminggu 2 kali saja dengan ketentuan seperti ini :
  1. Senin -> Warung CG : Diperuntukkan untuk para profesional. Topik lebih banyak berkaitan dengan industri dan karir. Topik tidak terlalu mengikat dan boleh2x aja bicara santai tidak berkaitan langsung dengan CG.
  2. Kamis -> Sekolah CG : Diperuntukkan utk para pemula. Akan ada topik khusus dan soal2x yang bisa dibahas bersama. Soal ini tidak harus dikerjakan (kalau ada yang mau mengerjakan soal tersebut silakan saja) karena dimaksudkan utk memancing diskusi yang hangat antara para pemula di bidang animasi. Saya akan memberikan link tutorial dalam blog saya bagi para pemula utk dipelajari dahulu...dan soal akan diberikan pada blog yang sama. Pada hari kamis akan dilakukan pembahasan berkaitan dengan tutorial yang sama.
Waktu buka tetap jam 3 sore seperti biasa. Semua anggota tetap boleh mengikuti semua topik di kedua hari tersebut, hanya saja fokusnya akan berbeda. Mudah2xan WARUNG dan SEKOLAH kita bisa berjalan dengan lancar.

Utk para pemula silakan check blog saya setiap hari senin utk melihat link tutorial dan melihat soal yang akan dibahas utk hari kamisnya
 
posted by Adez at 10:36 AM | Permalink | 0 comments
Sunday, January 08, 2006
Kapan industri animasi mandiri Indonesia akan terbentuk?
Banyak pertanyaan mengenai apakah sudah ada Industri animasi di Indonesia? Sejauh ini jawaban gw adalah “belum ada”. Mengapa? Karena utk bisa disebut industri, dunia animasi Indonesia harus memenuhi beberapa syarat :
  1. Mampu memproduksi karya sendiri, terlepas dari industri lain
  2. Karya yang diproduksi harus “laku” secara komersial sehingga hasilnya bisa digunakan untuk menghasilkan karya baru lagi.
  3. Adanya kontinuitas karya yang terus menerus ada, bukan cuma 1-2 karya dan setelah itu mati
  4. Secara komersial industri ini harus “profitable” sehingga menarik perhatian investor utk menanamkan modalnya.

Sejauh ini animasi Indonesia belum menjadi sebuah industri yang mandiri. Misalnya pada iklan, sejauh ini animasi hanya menjadi bagian kecil dari Industri periklanan yang ukurannya jauh lebih besar. Artinya animasi sangat bergantung kepada industri periklanan. Kalau industri periklanan runtuh..secara otomatis dunia animasi Indonesia juga akan ikut runtuh.

Memang ada beberapa karya yang telah diproduksi seperti Janus dan Homeland. Sayangnya karya-karya yang dibuat dengan semangat tinggi tersebut belum mendapat tempat di pasar. Tentu kita tidak boleh berputus asa melihat keadaan ini, karena karya-karya tersebut akan adalah tonggak awal bagi upaya yang lebih besar utk membangun industri animasi nantinya.

Dunia animasi dan komik indonesia sudah terkenal dengan jargon “Bikin satu karya, abis itu bubar”. Tentu banyak alasan mengapa itu terjadi. Pertama, dunia animasi dan komik bukanlah dunia yang menjanjikan nilai ekonomis yang layak. Sudah jadi typical bahwa seorang atau sekelompok artist memulai usaha produksi dengan “idealisme” yang tinggi. Setelah berjalan lama tanpa hasil lama-lama orang2x inipun bubar karena tuntutan perut dan tuntutan keluarga. Satu hal lain yang terkenal dari komunitas lokal kita adalah rendahnya konsistensi. Setelah memproduksi satu karya lalu merasa puas dan ingin mencoba hal lainnya. Bisa jadi motivasi membuat karya hanya karena “penasaran” saja, bukan karena adanya hasrat yang menggelora dengan stamina dan konsistensi yang tinggi.

Dunia memang kejam. Kita ini memang salah satu korban dari globalisasi yang tak punya rasa kasihan. Dalam globalisasi hanya ada persaingan murni. Masyarakat kita sudah terbiasa menyaksikan film-film Animasi karya Pixar dan Dreamworks dari Amerika atau karya-karya Japanese Anime yang mempunyai kualitas luar biasa. Sebuah kualitas yang dicapai dari puluhan tahun berproduksi terus menerus.

Penonton juga tidak kenal ampun. Nggak usah lihat animasi deh...lihat saja film lokal...misalnya kita ke bioskop dan di sana ada film “Narnia atau Kingkong” terus di sampingnya ada film Indonesia, mana yang akan kita pilih? Gw yakin kita akan memilih Kingkong, Narnia atau Starwars dibandingkan film Indonesia. Pasar tidak kenal Nasionalisme, yang mereka inginkan hanya “Added Value”. “Kalau gw bayar sama, kelebihan apa yang bisa gw dapatkan dari suatu film”, pikir para penonton. Atau “Kalau dengan duit sama gw bisa nonton Lord of The Ring” ngapain juga gw nonton film Indonesia?

Untuk bisa sukses tentu saja dibutuhkan kualitas karya yang tinggi. Bukan karya yang “sekedar jadi”. Dan membuat animasi bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan jam kerja yang tinggi, kualitas pekerja dan juga modal yang besar.

Peluang utk menjadi sebuah industri sebenarnya mulai ada di depan mata. Rekan saya Bhiren Ghoose, mantan CEO UTV Toons India pernah mengatakan bahwa utk menjadi sebuah Industri diperlukan 4 tahapan :
  1. Menjadi tukang jahit (menjalankan project outsourcing dari luar negeri)
  2. Mulai menjalin usaha co-production bersama-sama partner dari luar negeri
  3. Akhirnya mengembangkan konten kita sendiri dan menjualnya ke seluruh dunia.

Kenapa bertele-tele seperti itu? Karena untuk menjadi industri tidak mudah. Seorang designer fashion yang sukses bisa saja bermula dari tukang jahit penerima pesanan. Ada rekan yang menyatakan “saya gak mau seperti matahari studio, mereka cuma tukang jahit saja”. Kalau gw merasa hadirnya matahari studio adalah hal yang sangat baik bagi munculnya calon industri animasi Indonesia. Contohnya lihat saja Korea yang awalnya hanya melayani “kerjaan kelas 2” dari Jepang. Namun dengan cepat mereka menjadi raksasa dalam animasi. Bahkan industri online game mereka sudah mengalahkan Jepang.
Jepang pun pada awalnya melayani Amerika utk pembuatan serial animasi 2D di televisi. Kalau masih ingat saat kita kecil kita akan tahu bahwa serial animasi Amerika justru dibuat oleh orang-orang Jepang, dengan kredit tittle yang hampir tidak ada nama Amerikanya sama sekali. Industri komik Philipina juga pada awalnya hanya melayani industri rekannya di Amerika, namun Philipina adalah raksasa besar dalam industri komik dan animasi dunia.

Kembali ke persoalan tukang jahit diatas, kita juga harus melihat fakta bahwa kebanyakan tukang jahit tidak pernah jadi designer, apalagi designer terkenal. Ini yang harus juga kita waspadain. Artinya kita juga tidak boleh punya mentalitas tukang alias cuma mau jadi kuli saja. Kita harus mulai belajar mengenai segi kreatif dari animasi seperti Storytelling, Character design, production Illustration, penyutradaraan, Cinematography hingga storyboarding.

Saat ini sebenarnya mulai banyak potensi utk masuk ke dunia outsourcing, orang-orang luar negeri mulai melirik potensi talent di Indonesia. Ada proyek dari Singapore yang digawangi oleh Infinite Frameworks, ada proyek dari Korea yang bekerjasama dengan Binus, dan Multicomtech yang katanya membuat bisnis dengan partner dari Amerika. Salah satu dari mereka harus bisa sukses..kalau bisa malah tiga-tiganya sukses..karena dengan kesuksesan itu akan terbentuk langkah pertama dari munculnya Industri mandiri, yaitu outsourcing.

Matahari studio mulai melangkah ke tahap kedua, yaitu mengembangkan kontennya sendiri. Saat ini matahari studio telah menyelesaikan game Arcade “Dino Duel” yang sukses secara komersial.

Menjawab pertanyaan awal dari judul tulisan ini. Berdasarkan pengalaman matahari studio gw meramalkan kita perlu waktu 15 tahun sebelum sukses menjadi Industri animasi yang mandiri. Masing-masing tahap harus kita jalani selama 5 tahun secara konsisten

Apakah anda semua siap masuk ke kancah peperangan ini. Atau malah berfikir 15 tahun terlalu lama untuk kita semua? Jawabannya terserah anda semua
 
posted by Adez at 10:42 PM | Permalink | 0 comments
Friday, January 06, 2006
Selamat datang generasi muda
Gw suka ngerasa kalau tulisan2x gw sekarang jadi agak berat dan jadi banyak angkanya....asyik juga kalau ngebahas yang ringan2x...hmmm..apa ya? Oh ya...gw baru2x ini baca blognya si yudha di http://jumawut.blogs.friendster.com/my_blog/ Asyik banget tuh bacanya...penuh dengan perasaan. Kadang2x gw suka ngerasa kalau tulisan gw terlalu serius meskipun bahasanya pake gw dan elo.

Yang pasti gw setuju kalau gw “ngeri ngeliat anak sekarang”. Jujur aja, kalau gw disuruh bersaing dengan yang muda2x yah udah pasti kalah lah. Bahkan gw rasa murid2x gw di Digital Studio College sendiri pasti udah lebih jago kemampuan animasinya dibandingkan gw.

Banyak temen2x yang “udah mulai tua” pada curhat ke gw. Generasi lama kayak kita gini emang payah..Baru tau yang namanya animasi aja pas udah lulus kuliah..kerja dulu beberapa tahun sebelum tahu animasi. Belajar sendirian..gak ada sekolahan dan seringkali justru belajarnya dengan langsung megang proyek. Internet boro2x ada..kenal aja baru kemarin hehehe. Pas sekarang lagi seru2xnya belajar eh udah mulai pada kawin..ada yang udah punya momongan sehingga lebih sulit bagi waktu...dan yang lebih parah adalah turunnya stamina sehingga tidak kuat lagi begadang..kalau masih kuat begadang nanti istri cemberut di rumah. Nanti gak dapat jatah donk huahaha

Sementara anak2x sekarang lulus SMA bisa langsung sekolah animasi. Punya referensi yang bagus karena internet udah lebih mudah dibandingkan jaman kita dulu. Dan yang lebih hebatnya lagi mereka terdidik dengan baik oleh “Japanese Anime/Manga”, sehingga udah terbiasa menggambar dan mendesain berbagai character/robot/mechanical object. Dan lebih seru lagi kalau di jaman kita, orang tua melarang kita jadi “seniman” kalau sekarang malah orang tua seneng banget kalau anaknya kerja dibidang hiburan...(gak tahu kali kalau rezekinya masih peret hehehe)

hahaha...jadi curhat panjang nih...tapi buat generasi “tua” jangan takutlah..karena dengan adanya jagoan2x muda justru kita bisa upgrade diri..kalau dulu jadi modeler/animator sekarang boleh jadi supervisor, director atau producer. Buat yang muda..selamat datang ke dunia animasi...semoga dapat memberi kesegaran baru utk dunia kita tercinta ini.
 
posted by Adez at 8:26 PM | Permalink | 0 comments
Mengatasi problem membanjirnya Software bajakan
Sekarang gw bakal ngomong mengenai ekonomi. Lho kok ekonomi? Oke..oke gw ngerti deh kalau elo-elo semua lebih pengen bikin karya yang baik dibandingkan mikirin soal duit. Yep...typical 3d artist emang gitu. Tapi jangan lupa kalau kita juga gak selamanya muda, suatu saat ini akan berkeluarga dan punya anak. Pada saat itulah semuanya berubah.

Gw punya satu teori. Semua komponen harga di dunia adalah sama, yang beda hanya nilai valutanya. Bingung? Oke gw kasih contoh. Misalnya kita makan di Indonesia. Sekali makan di warteg berapa ? Kira-kira Rp 4.000-7.000 khan? Nah gimana nerapin nilai tersebut di negara lain. Gampang..buang aja angka “ribuan” dibelakan rupiah dan kita akan mendapatkan nilai yang relatif sama. Jadi kalau kita makan di malaysia kita akan habiskan 4-7 Ringgit, di singapore juga 4-7 dollar SG. Diperluas lagi kita bisa pake nilai yang sama di Aussie, New Zealand, hingga Amerika dan canada. Pengecualian adalah Jepang karena nilai tukarnya agak aneh hehehe...Teori diatas muncul dari pengalaman kerja gw selama ini. Gw sempet kerja di malaysia dan kadang2x di Singapore. Dan juga diskusi dengan temen2x di negara lain seperti New Zealand dan Canada.

Lalu bagaimana menghubungkan dengan nilai ekonomi kita sehari-hari. Kalau gw hitung sih gw sebulan tinggal di jakarta akan mengeluarkan sekitar 2,5 juta rupiah utk semua aktifitas gw. Dari makan, transport, nonton di bioskop (ini harus), beli buku2x graphics yang mahal (2 biji tiap bulan), hingga nongkrong di starbucks (gw gak terlalu suka pergi sebenarnya – maklum kutu buku hehehe).

Artinya nilai uang secara “psikologis” dimana2x adalah sama. Nah dari sini gw punya kesimpulan kalau nilai sebuah barang di luar negeri di konversi ke rupiah adalah salah besar.

Berdasarkan pengamatan di atas. Kalau cuma bicara kebutuhan dasar (non teknologi) sebenarnya kehidupan kita di Indonesia oke-oke aja. Masalah yang ada timbul justru karena nilai tukar rupiah yang jeblok, sehingga barang2x import jadi mahal. Misalnya kita beli buku dari Amerika. Biasanya buku2x graphics akan berharga 30-60 dollar. Dengan teori gw diatas secara psikologis buat orang amerika buku ini sama harganya dengan 30-60 ribu rupiah bagi orang Indonesia. Namun sekali buku tersebut di import ke Indonesia berarti kita membayar pada harga 9-10 kali lipat dari yang seharusnya.

Berdasarkan survey2x gw lebih lanjut ternyata project graphics atau animasi di luar negeri pun punya nilai yang sama dengan di Indonesia. Sebuah project animasi berharga 50 juta kalau dibawa ke malaysia pasti akan mereka charge 50.000RM dan di singapore 50.000 dollar SG.

Gaji pun di mana2x sama. Misalnya utk animator mid level anggap aja gaji sekitar 3 juta rupiah. Pada level yang sama di malaysia,singapore hingga new zealand dan negara lain, kisarannya pun adalah 3000 RM atau dollar atau apapun kursnya. Jadi kalau mau tanya berapa gaji orang di sebuah negara gampang kok, ganti aja nilainya jadi kurs mereka, beres deh...gak percaya? Coba aja tanya...gw udah survey kok...

Sialnya bagi kita di Indonesia..dengan bayaran yang sama kita harus beli software original seharga 10 kali lipat “nilai psikologis” yang seharusnya. Itulah sebabnya pembajakan meraja lela. Kalaupun ada animation house yang beli software original gw berani jamin bahwa 1 software akan dipake rame2x utk 10 komputer lain yang menggunakan versi Mangga dua.

Bagaimana mengatasi masalah diatas buat orang Indonesia yang mau beli barang import. Ambil lagi illustrasi gw ttg harga buku. Biasanya penerbit akan mengeluarkan buku versi “local” alias terjemahan. Jadi kalau kita mau baca buku harry potter terjemahan kita cuma bayar 30 ribu saja dan bukan 300 ribu (30 dollar US). Sistem ini banyak untungnya buat kita. Kita jadi bisa beli buku murah, tapi buat JK Rowling juga tetap ada untungnya karena bule juga gak akan ngerti beli buku Harry potter bahasa melayu. Kedua belah pihak sama2x untung.

Contoh lain adalah film. Kalau kita beli VCD “original” di Indonesia maka harga yang kita bayar adalah sekitar 25-50 ribu. Sama dengan di malaysia 25-50 RM, Singapore 25-50 $SG bahkan amerika yang harga filmnya 25-50 US $.

Bayangkan penerapannya pada komputer graphics. Kalau ada versi software local artinya kita bisa beli windows dengan harga 200 ribu rupiah aja. Beli software2x 3D dengan harga 500 ribu hingga 1,7 juta rupiah per unit. Rasanya gw sih gak keberatan beli software original seharga ini. Karena nilai projectnya dalam rupiah juga akan tertutup.

Agar adil memang kita tidak boleh menjual project ini ke negara lain karena otomatis negara dengan nilai kurs lebih tinggi otomatis dirugikan. Apalagi ditambah gaji orang indonesia (yang kalau di kurs ke mata uang mereka) otomatis juga lebih rendah.

Himbauan gw cuma satu....cobalah membuat versi local dari software berkaitan....gw berani jamin bahwa pembajakan akan menurun. Mungkin tidak bisa hilang sepenuhnya tapi paling tidak nilai ekonomis yang ada akan memungkinkan orang membeli software “original”. Sama seperti film VCD di Indonesia.

Yang gw bingung cuma satu...himbauan ini musti ditujukan sama siapa ya? Sama pembuat software? Pemerintah? Atau institusi lain? Pusing dah gw... hehehe
 
posted by Adez at 8:04 PM | Permalink | 0 comments