Dulu waktu gw masih jadi animator gw kesel banget karena klien minta revisi melulu. Padahal supervisor gw merasa udah cukup dengan hasil karya yang gw buat.
Sekarang gw bekerja di frameworks studios. Dan markas besar kita,frameworks singapore, terkenal sebagai salah penghasil karya iklan terbaik di Asia tenggara (ini kata orang lho...bukan mentang2x gw kerja di sana). Lambat laun gw menyadari bahwa kualitas mereka terjaga baik karena ada Wendy liow dan Jonathan Ang yang terkenal sebagai salah satu animation supervisor PALING DEMANDING se-Asia tenggara.
Gimana gak demanding? Biar klien udah puas pun mereka tetap aja minta revisi kepada animatornya. Bisa aja klien datang ke frameworks dan mereka bilang gini "Ini hasil karya sesuai permintaan anda, namun kami masih punya karya lain yang menurut kami lebih bagus dari yang anda minta'. Kalau udah begitu biasanya klien malah memilih versi yang diajukan oleh wendy atau John.
Belakangan gw menyadari justru cara yang ditempuh oleh wendy atau john adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga klien kembali dan kembali lagi pada kita. Kenapa?
Oke...mari kita bayangkan kita sebagai seorang pelanggan toko. Kita datang ke toko dan memesan suatu barang, ternyata barang itu rusak dan kita minta tuker sama yang lain. Sang pelayan memberikan barang baru yang ternyata juga rusak. Kalau udah gini pasti kita bakal marah besar dan gak akan kembali ke toko itu lagi khan? Sebagai pelanggan kita gak akan mau tahu apa yang terjadi di BALIK DAPUR sebuah toko. Yang penting permintaan kita dipenuhi dengan baik...TITIK
Satu hal yang harus kita sadari sebagai animator adalah kenyataan bahwa REVISI akan terjadi sepanjang waktu...BERKALI-KALI dan mungkin TIDAK BERKESUDAHAN....mungkin inilah takdir kita sebagai animator. Dan kalau kita mau sukses mau tidak mau kita harus MENERIMANYA sebagai sebuah kenyataan yang tidak bisa kita hindari.
Yang penting adalah satu : JANGAN sampe REVISI terjadi atas PERMINTAAN klien. Apalagi sampe berkali-kali. Suka atau tidak orang seperti Wendy atau John adalah orang yang menjaga gawangnya dengan sangat baik. Karena klien hanya terima beres saja. Mereka datang dan menerima hasil karya dengan puas tanpa banyak komentar, tanpa tahu bahwa di BELAKANG DAPUR kita para animator bekerja pontang panting, dengan revisi yang jumlahnya buanyak banget demi mencapai kualitas yang diinginkan klien.'
Banyak temen2x dari Agency iklan yang curhat sama gw soal kualitas animasi di Indonesia. Mereka bilang "gw kesel sama animator Indonesia, karena uk mencapai kualitas yang gw inginkan, gw harus minta revisi berkali2x. Kalau gw ke singapore,thailand atau Malaysia, gw tinggal minta sekali dan mereka langsung deliver sesuai harapan gw".
Gw dulu gak percaya mereka bilang gitu. Dalam hati gw suka bilang "Ah..itu khan karena orang ad-agency seneng aja jalan2x ke luar negeri pake duit klien”. Dulu gw juga suka berpikir "klien di Indonesia emang resek!". Tapi semakin banyak gw pergi keliling ke Asia tenggara gw semakin menyadari bahwa kualitas kita masih kalah sama mereka dan salah satu cara mereka mencapai kualitas tersebut adalah dengan cara REVISI....revisi..dan revisi lagi sampai kualitasnya memang menjadi yang TERBAIK.
Bagi kita di Indonesia, pertanyaannya tinggal dua. Pertama : maukah kita sebagai animator menjalankan proses REVISI yang memang ngeselin dan membosankan. Kedua mampukah para supervisor kita menjaga gawang dengan ketat...meskipun resikonya adalah DIMUSUHI anak buah (mudah2xan sih tidak...tergantung cara pendekatannya juga sih)
Namun bukan berarti para supervisor atau Studio Head jd harus meminta REVISI bertidakkesudahan....Supervisor yang baik adalah yang memang tahu apa yang ia mau...bukan supervisor yang senang merevisi hanya karena gemar MENYIKSA anak buah.
Masalahnya adalah gak banyak supervisor yang tahu apa yang mereka mau (kayak iklan aja). Dan mereka memang meminta revisi karena mereka emang gak tahu yang bagus itu kayak apa. Dan emang gak mudah membedakan antara orang yang benar-benar AHLI dan PURA2x AHLI.